JAKARTA-Calon emiten untuk instrumen saham di pasar modal, PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS) mengaku akan lebih terkonsentrasi menggarap Proyek Strategis Nasional (PSN) terkait pemasangan jaringan gas (jargas) rumah tangga.
Menurut Direktur Utama RGAS, Edy Nurhamid Amin dalam siaran pers yang dikirim melalui surat elektronik, Rabu (1/11), saat ini prospek bisnis pemasangan jargas rumah tangga terbuka sangat lebar, sejalan dengan diterbitkannya regulasi berupa Peraturan Presiden, Peraturan Menteri ESDM hingga Peraturan Kepala BPH Migas tentang PSN pemasangan jargas rumah tangga.
Dia menilai, ceruk pasar di bisnis tersebut akan tetap terbuka lebar hingga tahun 2060, mengingat pemerintah telah memproyeksikan bahwa kebutuhan pemasangan jargas rumah tangga bisa mencapai 95 juta sambungan, sedangkan hingga akhir 2022 baru terpasang 871 ribu sambungan.
Guna dapat menggarap potensi tersebut, ujar Edy, RGAS sudah menyiapkan sejumlah strategi usaha, salah satunya adalah melakukan diversifikasi produk dan bisnis baru.
Dia menegaskan, saat ini perseroan lebih fokus menangani bisnis pemasangan jargas rumah tangga.
“Peluang ke depan untuk pemasangan jaringan gas rumah tangga ini masih banyak yang belum dibangun. Dan, kondisi ini memberikan peluang kepada swasta,” ujar Edy.
Dia menambahkan, selain menyasar proyek pemasangan jargas rumah tangga, RGAS juga sedang membidik pemasangan infrastruktur gas bagi industri, sejalan dengan operasionalisasi jalur pipa gas Cirebon-Semarang.
“Dibukanya kawasan industri baru di Kendal dan Batang tentu saja menghadirkan perusahaan-perusahaan baru pemakai bahan bakar gas yang menjadi target perseroan”.
Bahkan, lanjut dia, RGAS juga berencana untuk berperan dalam pemasangan pipa-pipa dan saluran air bersih.
Komentari tentang post ini