Program ini dikembangkan bersama Lexer Research dan Fuso Machine Works untuk menata dan mensimulasi proses produksi dan manufaktur
“Kerja sama ini merupakan contoh baik dari Politeknik STMI Jakarta dalam upaya mendekatkan dunia pendidikan vokasi dengan kebutuhan riil di industri khususnya di sektor otomotif dengan melibatkan semua pihak terkait, termasuk dari pemerintah Jepang,” tutur Masrokhan.
Beberapa waktu lalu, Kepala BPSDMI turut memberikan kuliah umum LeMMI 4.0 di Politeknik STMI Jakarta,yang merupakan kelanjutan dari penerapan program tersebut di kampus.
Pada kegiatan itu, para mahasiswa mempelajari pentingnya peran LeMMI 4.0 dan mendapatkan motivasi agar lebih semangat dalam mempersiapkan diri menghadapi tantangan industri otomotif di era industri 4.0.
“Industri di sektor otomotif menjadi salah satu sektor prioritas program Making Indonesia 4.0. Oleh karena itu, perusahaan industri otomotif yang sedang melakukan transformasi teknologi ke Industri 4.0 membutuhkan SDM Industri yang mampu beradaptasi dengan teknologi terkini untuk menguatkan industri otomotif nasional,” lanjut Masrokhan.
Beberapa fokus teknologi dalam visi LeMMI 4.0 adalah kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), augmented reality, virtual reality, advanced robotic, hingga 3D printing.
Direktur Divisi Asia dan Pasifik METI, Fukuchi Mami mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin tersebut.
“Saya berharap sektor publik dan swasta Jepang dan Indonesia akan bekerja sama untuk membawa pertumbuhan bagi perusahaan Jepang dan Indonesia saat mereka bertransisi ke manufaktur canggih yang memanfaatkan teknologi digital,” ujarnya.
Komentari tentang post ini