Kemenperin mencatat, industri alat angkutan masuk dalam tiga subsektor yang menjadi penopang utama dalam pertumbuhan industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023.
Industri alat angkutan tumbuh sebesar 7,63 persen pada 2023.
Sektor ini juga disebut sebagai pahlawan devisa negara karena mampu memberikan kontribusi besar terhadap capaian investasi hingga Rp27,4 triliun, dan ekspor menembus USD13,12 miliar sepanjang tahun 2023.
Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Industri Kemenperin, Saiful Bahri menyampaikan bahwa industri otomotif sedang mengalami perkembangan yang pesat.
Persaingan antar perusahaan semakin ketat, dan tuntutan terhadap kualitas produk semakin tinggi.
“Salah satu kunci utama untuk mencapai tujuan ini adalah dengan memiliki SDM yang andal dan kompeten, termasuk di bidang welding,” ujarnya.
Saiful menjelaskan, fillet welder merupakan salah satu teknik pengelasan yang penting dalam pembuatan bus.
Teknik ini membutuhkan keterampilan dan pengetahuan khusus agar menghasilkan sambungan las yang kuat dan berkualitas.
“Oleh karenanya, pelatihan fillet welder ini untuk membekali para tenaga kerja kita dengan keterampilan dan pengetahuan yang sesuai kebutuhan perusahaan saat ini,” imbuhnya.
Diklat 3in1 akan dibimbing oleh instruktur yang berpengalaman dan kompeten di bidangnya.
Para peserta akan mendapatkan materi pelatihan teori dan praktik yang komprehensif.
Diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, para peserta mampu memahami prinsip-prinsip dasar filler welding, mengoperasikan mesin las dengan aman dan benar, menghasilkan sambungan las yang kuat dan berkualitas, serta menerapkan prosedur dan standar keselamatan kerja.
Kepala BDI Jakarta Ali Khomaini mengemukakan, Diklat 3in1 Fillet Welder yang dilaksanakan di PT Laksana Bus Manufaktur, diikuti sebanyak 50 orang yang berasal dari wilayah Semarang dan sekitarnya. Diklat ini dilaksanakan selama 10 hari, dan setelah selesai pelatihan nanti seluruh peserta akan langsung kerja di PT Laksana Bus Manufaktur.
Komentari tentang post ini