Contohkan Beda Pemikiran Soekarno Soal Kapitalisme dengan Jokowi, Hasto Tekankan Pentingnya Kepemimpinan Intelektual

Saturday 17 Aug 2024, 3 : 07 pm
Pakar Geopolitik yang juga Sekjen PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

“Sehingga kapitalisme digambarkan oleh Soekarno bukan seperti bangunan sebagaimana digambarkan oleh Pak Jokowi saat ini,” kata Hasto.

“Kapitalisme bagi Bung Karno adalah sebagai suatu ide, suatu gagasan yang menghisap yang diterjemahkan dalam suatu struktur politik, ekonomi, sistem sosial, yang menghisap,” ungkap Hasto.

Pemimpin yang mampu berpikir secara intelek itu sangat penting.

Ia mengulas pemikiran modern dari filsuf politik Hannah Arendt yang mengatakan bahwa kekuasaan itu terbentuk bukan dalam diri si aktor, tapi terbentuk oleh suatu ide, gagasan-gagasan kolektif yang membentuknya.

Sehingga, lanjut Hasto, ketika aktor ini melepaskan diri dari ide pemikiran yang membentuknya , maka kekuasaan yang dilakukan itu cenderung melakukan kekerasan.

Baca juga :  Castro Nilai Komentar Suciyati di Media Ngawur

Contohnya adalah kekerasan di dalam hukum seperti manipulasi di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Karena seorang yang memegang aktor kekuasaan itu melupakan ide, gagasan, dan cita-cita yang mengkonstruksikannya sehingga dia memerlukan justifikasi. misalnya untuk pemindahan IKN dikatakan justifikasinya adalah untuk membentuk mindset yang baru, mindset apa?“ tanya Hasto.

Hasto juga menyesalkan jika buku ‘Merahnya Ajaran Bung Karno’ terlambat terbit.

Sehingga tidak sempat dibaca oleh Presiden Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari BeritaMoneter.com. Mari bergabung di Channel Telegram "BeritaMoneter.com", caranya klik link https://t.me/beritamoneter, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca juga berita kami di:

Lita Berita Moneter

Adalah Jurnalis perempuan yang sangat handal membuat liputan investigatif serta berhasil mengungkap kasus-kasus besar di Indonesia.

Komentar


HI THERE!

Eu qui dicat praesent iracundia, fierent partiendo referrentur ne est, ius ea falli dolor copiosae. Usu atqui veniam ea, his oportere facilisis suscipiantur ei. Qui in meliore conceptam, nam esse option eu. Oratio voluptatibus ex vel.

Wawancara

BANNER

Berita Populer

Don't Miss

Rangkap Jabatan “Sumber Malapetaka” Parpol

Namun begitu, kata Hajriyanto, seorang presiden harus memiliki keberanian untuk

Langkahi Sri Sultan, Roy Suryo Dituntut Minta Maaf

Menurutnya, siapa saja boleh ikut terlibat dalam penyelesaian kasus tersebut.