Terlebih lagi, lanjut Nixon, BTN merupakan bank yang berbeda dengan bank-bank pada umumnya, karena tugas yang diemban BBTN sebagai bank pelaksana penyaluran KPR subsidi yang suku bunganya dipatok maksimal 5 persen untuk program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP).
Dengan mayoritas portofolio disalurkan untuk KPR bersubsdi, kata Nixon, BTN tidak bisa serta-merta menaikkan suku bunga kredit untuk melakukan kompensasi kenaikan biaya dana.
“BTN memang bank yang berbeda, dalam arti NIM BTN tidak akan sampai di atas 4 persen atau bahkan 5 persen, karena suku bunga FLPP itu dipatok maksimal 5 persen. Dengan suku bunga yang dibatasi, NIM BTN akan berada sekitar 3,2-3,5,” persen papar Nixon.
Kendati demikian, Nixon mengatakan, BBTN akan terus meningkatkan perolehan dana murah.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah, melakukan transformasi digital melalui pengembangan aplikasi BTN Mobile yang dalam kurun waktu satu tahun mampu menarik dua juta pengguna, dengan jumlah transaksi mencapai tiga juta per hari.
Komentari tentang post ini