JAKARTA-Wabah Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) telah menciptakan ekonomi yang tidak bergerak maju (stagnan). Negara ASEAN tidak terhindar dari dampak yang disebabkan COVID-19, sebagai hasil dari keterkaitan ekonomi kawasan dengan Cina, dalam hal rantai pasokan dan pariwisata.
“Kami menguraikan pandangan pertumbuhan dan kebijakan untuk ASEAN+6. Perkiraan terbaru kami untuk 2020 menunjukkan penurunan pertumbuhan rata-rata ASEAN+6 menjadi 4%. Kami mengharapkan pelonggaran fiskal dan moneter yang cukup besar di seluruh kawasan pada kuartal mendatang,” ujar Economist DBS Group Research, Irvin Seah, di Jakarta, Senin (16/3).
Menurutnya, COVID-19 ini memukul sektor pariwisata. Sektor pariwisata, penerbangan, dan ritel di kawasan akan merasakan dampak terbesar dari wabah Coronavirus yang menyebabkan pembatasan perjalanan di tengah upaya menahan penyebaran virus COVID-19 di luar Cina.
Seperti yang terlihat pada bagan di atas, negara seperti Vietnam dan Thailand yang sangat bergantung pada wisatawan dari Cina, dan pariwisata sebagai bagian besar dari ekonomi akan merasakan dampaknya lebih dalam daripada negara-negara lainnya di kawasan tersebut
Komentari tentang post ini