Buku ini merupakan hasil wawancara dari para pelaku dan saksi hidup termasuk di dalamnya mantan Kapolri Dai Bachtiar, Komjen Pol (pur) Imam Sudjarwo, Komjen Pol (Pur) DR Ito Sumardi, Komjen Pol (Pur) Gories Mere, Irjen Pol (Pur) SY Wenas, Irjen Pol (Pur) I made Mangku Pastika, irjen Pol (pur) Bekto dan Irjen Pol (Pur) Budi Setiawan. Irjen Pol Carlo Brix Tewu, Irjen Pol Petrus Golose, Irjen Pol Idam Azis, Irjen Pol Syafeii, Brigjen Pol Martinus Hukom , Kombes Pol Ibnu Suhendr.
Tujuan dari buku ini, menurut Arif, adalah mendokumentasikan sejarah penegakan hukum melawan terorisme di Indonesia. Selain itu, adalah buku “Misi Walet Hitam” ini merupakan sarana edukasi bagi generasi baru Indonesia tentang banyaknya ancaman yang terbuka terhadap bangsa dan negara Indonesia.
Lebih jauh dijelaskan juga oleh Arif bahwa Crisis Responsive Team merupakam tim khusus yang dibentuk POLRI untuk menangani keamanan dan gangguan masyarakat. Anggota Tim CRT tidak lebih dari 24 orang per angkatan.
Komentari tentang post ini