Direktur Keuangan DAAZ, Muljanto mengungkapkan, pada pelaksanaan IPO di pasar primer, saham perseroan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 323 kali.
“Hal ini merupakan bukti bahwa IPO perseroan mendapatkan respons yang sangat positif dari pasar,” tegasnya.
Muljanto mengatakan, kesuksesan IPO ini mencerminkan kepercayaan pasar terhadap strategi bisnis dan potensi pertumbuhan jangka panjang DAAZ.
“Oversubscription atas saham perseroan menjadi tambahan energi dan semangat bagi kami, karena walaupun banyak emiten baru yang menjalankan IPO, namun penawaran umum DAAZ juga tetap menarik perhatian masyarakat,” tuturnya.
Rencananya, sebesar 33,34 persen dana hasil IPO —setelah dikurangi biaya-biaya emisi— akan digunakan untuk pembelian bijih nikel dan modal kerja DAAZ, sedangkan sebesar 66,66 persen akan disalurkan ke anak perusahaan untuk pembelian batubara, bahan bakar solar dan modal kerja.
Komentari tentang post ini