JAKARTA-Pasca penundaan akuisisi BTN oleh Bank Mandiri, dampaknya cukup significan di lantai bursa. Pada Rabu, (24/04/2014) saham BTN mengalami penurunan drastis hingga 6,51% menjadi Rp1.220. Diperkirakan ada sekitar tiga sekuritas yang paling banyak melepas saham ini adalah Credit Suisse Securities senilai Rp 36,422 miliar, Deutsche Securities senilai Rp 23,659 miliar, dan Indo Premier Securities senilai Rp 2,586 miliar.
Beberapa hari lalu, posisi harga saham BBTN pada 16 April 2014 berada di level Rp 1.405. Dengan demikian, jika dibandingkan dengan posisi hari ini yang berada di level Rp 1.215, terjadi penurunan yang cukup dalam yakni 13,5% hanya dalam kurun waktu 5 hari!
Penurunan saham BBTN sudah berlangsung sejak isu akuisisi oleh Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengemuka. Apalagi setelah itu, terjadi penolakan akuisisi oleh ratusan karyawan BBTN atas rencana tersebut. Kemarin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengimbau agar akuisisi Bank Mandiri atas BTN ditunda.
Sejumlah ekonom menyayangkan keputusan politis yang diambil sekretaris kabinet (Sekkab) Dipo Alam yang membatalkan rencana konsolidasi BTN dan Bank Mandiri yang di upayakan oleh kementerian BUMN. Keputusan ini dinilai lebih bernuansa politis daripada kepentingan strategis untuk membesarkan BTN dan mengatasi backlog (defisit) perumahan yang telah mencapai 15 juta unit.