LAWANG-Sudah saatnya kaum muda Indonesia menyuarakan perdamaian secara bersama-sama karena ini merupakan amanat Pembukaan UUD 1945.
Kaum muda harus bekerja sama dengan siapa saja untuk menghadirkan perdamaian tersebut di dunia nyata serta menyerukan agar perang antara Ukraina dan Rusia berakhir.
Seruan perdamaian itu harus dilakukan terus menerus tanpa kenal lelah oleh para pemuka agama.
Demikian ditegaskan Taprof Bidang Ideologi dan Sosbud, AM Putut Prabantoro yang hadir mewakili Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto kepada para calon pendeta Gereja Protestan di Indonesia Bagian Barat (GPIB) di Lawang, Jawa Timur, Senin (07/11/2022).
Sebelumnya sebanyak 66 calon pendeta (Vikaris) GPIB selama 7 (tujuh) hari menjalani pendidikan bela negara di Rindam V Brawijaya.
Sementara itu, Ketua Pembekalan Vikaris dan Mentor GPIB, Pendeta Dina Meijer – Hallatu menegaskan, upaya menghadirkan perdamaian di dunia adalah tugas yang dipercayakan Tuhan kepada umatNya.
Setiap anak bangsa sekaligus orang beriman memiliki keterpanggilan untuk menyuarakan.
Mempersiapkan generasi muda sebagai pemimpin gereja di masa depan, menuntut GPIB membekali para peserta terkait dengan situasi Indonesia Kini dan Masa Depan, yang diangkat sebagai tema diskusi.
Dalam konteks perwujudan perdamaian, oleh Putut Prabantoro diurai lebih lanjut, Presiden Joko Widodo baru saja menerima Penghargaan Perdamaian Internasional Imam Hasan Bin Ali Tahun 2022 yang diserahkan oleh Sekretaris Jenderal Forum Perdamaian Abu Dhabi Cheikhna Abdallah AlSheikh AlMahfodh Bin Bayah di Istana Merdeka, Jakarta, pada Senin (7/11/2022).