JAKARTA-Sejumlah tokoh yang tergabung dalam Presidium Indonesia mengutuk keras aksi keji yang dilakukan oknum anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud.
Dari peristiwa keji dan kejam itu, satu orang meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat.
Adapun Presidium Indonesia ini beranggotakan Benny Rhamdani-Ketua Umum BARIKADE 98, Ubaidilah Badrun-Akademisi, Azwar Furgudyama-Penulis Buku Hitam Prabowo, Dani-PMII Uin dan Harry Purwanto-Serikat Demokrasi Rakyat.
Menutut Benny Rhamdani, bangsa Indonesia memasuki episode Darurat Brutalitas Politik.
Hal itu ditandai seiring dengan adanya peristiwa di Klaten dan Boyolali, peristiwa tindak kekerasan yang sangat tidak bisa diterima oleh siapapun.
“Dari aksi keji ini, satu orang meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka berat. Ini Tindakan biadab,” tegasnya.
Presidium Indonesia yang terdiri dari kaum profesional lintas generasi, akademisi, dan aktivis yang memiliki komitmen kuat pada negara hukum dan demokrasi menyatakan :
- Mengutuk tindakan kekerasan tersebut sebab kekerasan dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan dalam negara hukum dan demokrasi.
- Mendesak kepada aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut.
- Mengingatkan agar aparat TNI/Polri untuk bersikap netral dalam seluruh proses Pemilihan Umum sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
“Jika peristiwa tersebut tidak diusut tuntas secara adil maka kami menilai ini semacam pembiaran terhadap brutalitas yang menandakan masa depan demoorasi makin suram. Darurat Demokrasi, Darurat brutalitas Politik,” ujar Azwar Furgudyama-Penulis Buku Hitam Prabowo.
Komentari tentang post ini