JAKARTA-Data penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen AS semalam (Selasa,29/10) diumumkan mengecewakan, jauh di bawah harapan pasar. Penjualan ritel September yang diperkirakan tidak banyak berubah ternyata melambat -0.1%. Sementara itu indeks keyakinan konsumen AS bulan Oktober diumumkan hanya 71.2, juga jauh di bawah perkiraan yang 75.
Analis valas PT Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengatakan buruknya data ekonomi direspon oleh aksi beli di pasar saham dini hari tadi. Dow Jones dan S&P500 sama-sama menguat 0.72% dan 0.56%. Sesaat sebelumnya, pasar saham di Eropa juga ditutup di zona hijau. Akan tetapi menjelang pengumuman FOMC meeting besok, Dollar Index menguat sehingga memaksa mata uang utama lainnya terkoreksi. Pasar saham Asia juga masih diliputi oleh sedikit optimisme penundaan tapering sampai sore hari kemarin. Beberapa bursa saham seperti Hang Seng dan SET Thailand ditutup menguat. Akan tetapi Jakarta Composite Index, Kuala Lumpur Composite Index dan KOSPI terkoreksi cukup dalam kemarin. “Pagi ini indeks TOPIX dan Nikkei 225 sama-sama dibuka menguat. Hasil buruk data AS sepertinya masih menularkan optimisme walaupun kekhawatiran terhadap kejutan dari the Fed akan membatasi penguatan,” jelas dia.
Komentari tentang post ini