JAKARTA-Wakil Ketua Komite Tetap Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Kebijakan Perdagangan, Raditya Dwi Putra Kagiswana MBA meminta pemerintah melakukan upaya nyata terhadap pemulihan daya beli masyarakat yang semakin menurun. Pasalnya, daya beli masyarakat anjlok hingga 60 persen. “Anda bisa bertanya langsung kepada para pelaku usaha, baik itu di Tanah Abang, Mangga Dua, hingga mall atau pertokoan lainnya. Mereka akui, pendapatan mereka drop hingga 60 persen,” ujar Raditya di Jakarta, Selasa (1/9).
Menurutnya, kebijakan pemerintah menaikan harga seperti Tarif Dasar Listrik (TDL) dan Bahan Bakar Minyak (BBM) menimbulkan efek domino bagi ekonomi nasional. Pasalnya, kenaikan ini diikuti dengan melonjaknya harga komoditas lainnya di pasar seperti beras, daging,cabe-cabean, dan sebagainya. Hal ini memberi dampak buruk bagi kemampuan daya beli masyakat. “Jumlah angka pengangguran akan bertambah,” jelas Raditya.
Rentetan kenaikan harga ini jelasnya menyebabkan daya beli masyarakat menurun. Karena itu, harus ada langkah pemulihan daya beli masyarakat. Hal ini sangat penting karena daya beli itu komponen terbesar dalam upaya pemulihan ekonomi. “Harus ada upaya dari pemerintah membuat UMKM bangkit. Harus ada injeksi pembiayaan,” tuturnya.
Komentari tentang post ini