Oleh: Hery Pratono
Indeks Daya Saing Global 2013 menempatkan Indonesia pada urutan ke 54 dari 148 negara. Untuk kawasan Asia Tenggara, Singapore, Malaysia dan Thailand jauh lebih unggul, sementara Philippines di belakang Indonesia. Ada dua belas hal yang dipertimbangkan dalam mengukur daya saing global, yaitu inovasi, kelembagaan, infrastruktur, lingkungan makroekonomi, pendidikan dan kesehatan dasar, pendidikan tinggi, efisiensi pasar komoditas, efisiensi pasar tenaga kerja, perkembangan pasar keuangan, kesiapan teknologi, dan kinerja sektor bisnis.
Dibandingkan kelima negara tetangga tersebut, Indonesia unggul pada pasar lokal yang cukup besar. Maklum jumlah penduduk Indonesia mencapai 60% dari total populasi di Asia Tenggara.
Keunggulan Indonesia lain di Asia Tenggara yaitu stabilitas makroekonomi, meski posisinya masih di belakang Singapore. Selian itu, World Economic Forum sebagai lembaga yang mempublikasikan hasil analisisnya terhadap daya saing global ini menempatkan pembangunan Indonesia dalam tahap ketiga, yaitu perekonomian yang mengandalkan efisiensi untuk pertumbuhannya.
Sebagai catatan, World Economic Forum mengidentifikasi empat tahap pembangunan ekonomi,yaitu (1) perekonomian yang tergantuk pada faktor produksi, (2) perekonomian transisi menuju efisiensi, (3) pembangunan ekonomi yang mengandalkan efisiensi, (4) perekonomian transisi menuju inovasi, (5) pembangunan ekonomi yang mengandalkan inovasi. Indonesia masuk kategori ketiga, yaitu negara dengan pembangunan ekonomi yang mengandalkan efisiensi.Singapore menempati posisi perekonomian dianggap sudah mencapai tahap kelima karena pertumbuhan ekonominya ditopang oleh inovasi.
Malaysia merupakan negara transisi menuju inovasi atau menempati tahap di atas Indonesia. Thailand berada pada tahap ketiga bersama Indonesia, sementara Philippines berada pada posisi di belakang Indonesia karena masih dianggap dalam masa transisi dari perekonomian yang mengandalkan faktor produksi menuju perekonomian yang mengandalkan efisiensi.
Komentari tentang post ini