Utang luar negeri Indonesia terhadap PDB pada akhir April 2020 sebesar 36,5 persen atau meningkat dibanding sebulan sebelumnya sebesar 34,6 persen.
Sebelumnya, sejumlah ekonom memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2020 diproyeksikan minus 2 persen.
“Di sini peran BPK RI untuk melakukan pemerikasaan secara komprehensif dengan melihat dari sisi indikator kesejahteraan itu. Naik atau turun untuk menilai anggaran tersebut? Sudah terlaksana atau belum? Dan juga tepat sasaran atau tidak?” ucap Harry.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Haryajid Ramelan mengatakan, setiap negara memiliki penanganan wabah Covid-19 secara berbeda-beda, terkait pemberian stimulus ekonomi.
“Di lihat dari sisi investasi di pasar modal, pada kondisi pandemi Covid-19 ini ada potensi gagal bayar untuk investasi jangka pendek. Tetapi untuk jangka panjang akan tetap menguntungkan,” katanya.
Haryajid merekomendasikan, pada dasarnya kondisi pelemahan sejumlah harga saham merupakan saat yang tepat untuk berinvestasi.
Komentari tentang post ini