JAKARTA-Pemerintah telah terbuai oleh capaian angka pertumbuhan ekonomi yang diklaim tertinggi kedua di Asia selama 2012, yang mencapai 6,23 persen sehingga melupakan banyak persoalan fundamental yang mengkhawatirkan dan serius. Salah satu ancaman terbesar yang menjadi menganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang adalah defisit ganda dari perdagangan dan keseimbangan primer serta tekanan inflasi. “Perkembangan beberapa indikator ekonomi hingga Triwulan I-2013 menarik untuk dicermati, utamanya terkait dengan berbagai target yang ingin dicapai sepanjang tahun 2013 ini. Tetapi, ada ancaman defisit ganda yang dapat menjadi batu sandungan bagi perekonomian Indonesia untuk mencapai target pertumbuhan dan pemerataan di tahun ini,” ujar pengamat ekonomi Institute Development of Economics and Finance (INDEF) Eko Listianto dalam sebuah diskusi, di Apartemen Park Royal, Jakarta, Selasa, (9/4).
Menurut dia , persoalan defisit neraca perdagangan, defisit keseimbangan primer, dan tingginya inflasi belakangan ini sudah menjadi permasalahan yang serius dan berpotensi menganggu tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia di waktu-waktu mendatang. Karenanya, perlu ada langkah fundamental yang dilakukan oleh pemerintah seperti mengurangi defisit neraca perdagangan adalah mengendalikan impor migas. Langkah untuk mendukung kebijakan tersebut adalah dengan meningkatkan harga BBM.
Komentari tentang post ini