JAKARTA-Kementrian Industri (Kemenperin) mencatat sektor industri mampu tumbuh 5,21% pada triwulan I- 2015 atau lebih tinggi dibanding pertumbuhan ekonomi 4,71%. Untuk menggenjot pertumbuhan lebih tinggi sekaligus memperdalam struktur industri, Kemenperin memperkuat koordinasi dengan pelaku usaha dan terbuka dengan berbagai masukan dari para pakar ekonomi.
Hal ini disampaikan Menteri Perindustrian Saleh Husin usai membuka Rapat Sinkronisasi Kebijakan Bidang Perindustrian dengan Dunia Usaha di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Jumat (26/6). “Forum dialog seperti ini menjadi kesempatan kita mendapat masukan dari perspektif yang lebih luas. Jadi, nanti ada pemikiran-pemikiran konstruktif untuk industri nasional,” katanya.
Pakar ekonomi yang hadir adalah Hendri Saparini. Direktur Eksekutif CORE ini memberikan paparan outlook industri manufaktur terkini.
Dia menegaskan, tahapan diskusi selanjutnya akan terus dilakukan. Hal ini penting guna membuka peluang adanya sinkronisasi antara kajian dan analisis para pakar, pelaku usaha, BUMN dan Kemenperin. “Kita sangat terbuka dan merangkul pelaku usaha, baik BUMN dan swasta. Kan mereka yang mengalami masalah di lapangan. Nantinya, kita juga lakukan sinkronisasi dengan kementerian lain supaya selaras,” ujarnya.
Komentari tentang post ini