JAKARTA-Gerak ekonomi digital sangat cepat. Bahkan sejumlah para starup lokal telah mencapai status unicorn. Namun sayangnya para unicorn ini terlaku ekspansi ke luar negeri, sehingga membuat pemerintah sedikit terganggu.
Salah satu unicorn yang sedang bersinar adalah Gojek, yang didirikan oleh Nadiem Makarim tahun 2010. Gojek memiliki investasi seperti google (AS), dan ternyata sudah memiliki 2.900 karyawan di 3 negara, 65 juta pengguna, 1,2 juta mitra driver, 300 ribu merchant, dan tersebar di 75 kota dari Aceh hingga Papua.
Hanya saja di tengah rupiah yang tertekan dollar AS ini, ekspansi Gojek berseberangan dengan upaya pemerintah untuk menarik investasi asing.
“Gojek membelanjakan 500 juta dollar AS untuk ekspansi ke 3 negara ASEAN (Vietnam, Thailand, dan Philipina),” kata Wakil Ketua Komisi I DPR Satya W Yudha bersama anggota Komisi X DPR Eva Kusuma Sundari dan pengamat Indef Enny S Hartati di Jakarta, Rabu (12/9/2018).
Karena itu, Sastya mengusulkan pemerintah mengajukan RUU Unicorn ke DPR agar menjadi prioritas khusus untuk segera diundangkan, agar tidak ekspansi ke luar negeri. Sehingga dollar AS nya tidak lari ke luar negeri,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini