Meski memproklamasikan demokrasi, bukan demokrasi yang bertakhta di sana, melainkan para bandit.
Ini berkaitan erat dengan sistem demokrasi yang mengizinkan pergantian pemimpin maupun legislator (anggota DPR).
Karena tahu mereka akan dijatuhkan dalam pemilu, pemimpin dan legislator yang dipilih secara demokratis berkelakuan seperti roving bandits.
Mumpung masih berkuasa, menguras kekayaan negara sampai habis, tanpa menyisakan!
Penulis adalah Peneliti Respublica Political Institute yang juga Pemikir Hukum Tata Negara
Komentari tentang post ini