JAKARTA, BERITAMONETER.COM – Tuntutan masyarakat adat agar Pemerintah Provinsi Sumatera Utara menutup PT Toba Pulp Lestari (TPL) terus bergema sejak lebih dari satu pekan terakhir.
Aksi besar yang dipusatkan di Kantor Gubernur Sumut menjadi puncak dari konflik panjang mengenai perebutan lahan, kerusakan lingkungan, dan kriminalisasi warga di sekitar wilayah konsesi perusahaan.
Namun hingga aksi berlangsung berhari-hari, Gubernur Sumut Bobby Nasution sempat belum memberikan sikap yang tegas.
Ketua Sekber Gerakan Oikumenis untuk Keadilan Ekologis, Pastor Walden Sitanggang OFM Cap, menilai diamnya gubernur justru menunjukkan negara seakan lebih menjaga kepentingan perusahaan ketimbang keselamatan masyarakat adat.
“Kami tidak mendengar gubernur membicarakan nasib masyarakat yang selama puluhan tahun menanggung dampak ekologi, kriminalisasi, dan perampasan ruang hidup,” ujar Walden dalam keterangan tertulis, Senin (17/11/2025).
Walden juga mengungkapkan bahwa hingga saat pernyataan itu disampaikan, belum ada kejelasan mengenai rencana pertemuan ataupun kunjungan gubernur ke Sihaporas seperti yang dijanjikan Sekda Sumut.
Baginya, ketidakpastian tersebut “menunjukkan absennya itikad baik dalam menyelesaikan konflik yang telah mengakibatkan penderitaan panjang.”













