Oleh: Saiful Huda Ems
Ketika pulang dari Jerman akhir tahun 1995, saya terlibat pembicaraan dengan banyak orang atau komunitas.
Dalam diskusi dengan banyak komunitas itu, saya menjelaskan banyak soal atau pemicu terjadinya kerusakan tatanan hukum, politik dan perekonomian Indonesia.
Indonesia entah dalam waktu cepat atau lambat, perekonomiannya akan hancur.
Apa yang saya terima dari penjelasan-penjelasan ketika itu?
Cibiran demi cibiran dari orang-orang yang tidak menyukai pembicaraan saya tentang politik, khususnya kritikan-kritikan pada Rezim Orde Baru Soeharto kala itu.
“Orang kok tiap hari ngomongin politik melulu”. “Orang kok tiap hari ngomongin Presiden Soeharto melulu”. “Baru jadi Mahasiswa saja sudah sok tahu”. “Pak Harto jauh lebih hebat dari kamu”. “Biarkan politik menjadi urusan para pejabat negara saja”. Dll.
Begitulah kata-kata yang sering saya terima dari kebanyakan orang-orang yang saya temui.
Bahkan hal itu sering terjadi pula di kampus antara tahun 1996 hingga menjelang krisis moneter 1997.
Komentari tentang post ini