Sementara itu, pada periode Januari-Mei 2014, ekspor Indonesia ke AS senilai USD 12 miliar atau meningkat 3,46% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan untuk ekspor nonmigas Indonesia ke AS pada periode Januari-Mei 2014 menunjukan tren yang positif dengan nilai USD 7,6 miliar atau meningkat 1,42% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. “Indonesia-AS telah menetapkan target perdagangan antara keduanya sebesar USD 30 miliar pada tahun 2015. Upaya ini tentunya perlu dukungan dari diaspora Indonesia di AS dengan tentunya bekerja sama dengan Atase Perdagangan di Washington D.C., Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) di Chicago dan Los Angeles,” ungkapnya.
AS merupakan perekonomian dan pasar terbesar di dunia. Selain itu, AS adalah motor penggerak pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dunia. Oleh sebab itu, banyak imigran yang menjadikan AS sebagai tujuan utama tempat tinggal.
Mendag memberikan semangat kepada seluruh diaspora Indonesia untuk mencapai ‘Impian Amerika’ (American Dream) mereka dengan cara menetapkan target tinggi, gigih berusaha, dan membangun jejaring kerja. “Saya mengajak seluruh diaspora untuk saling mendukung dan melibatkan pelaku usaha di Indonesia dalam melakukan bisnis, membeli produk Indonesia, berinvestasi di Indonesia, dan secara rutin berkunjung ke Indonesia untuk membantu jalannya roda perekonomian bangsa,” pungkasnya.
Komentari tentang post ini