Penyaluran dana dari SOHO kepada PPG akan dilakukan dalam bentuk pinjaman dengan memperhatikan syarat dan ketentuan wajar yang berlaku di pasar.
Cooey menambahkan, SOHO telah mencatatkan pertumbuhan penjualan di atas 10 persen selama tiga tahun terakhir dan mencapai kenaikan 40,7 persen untuk penjualan selama enam bulan pertama di 2020.
“Hal ini tidak terlepas dari kemampuan dan keandalan SOHO dalam mengeksekusi strategi bisnis dan menghadapi tantangan di lingkungan bisnis yang volatile dan berubah cepat,” tuturnya.
Dia mengaku, SOHO merupakan salah satu dari sedikit perusahaan nasional di Indonesia yang senantiasa mempertahankan standar tata kelola global.
“Didorong oleh keandalan R&D dan pengertian yang mendalam mengenai industri kesehatan, kami terus menghadirkan inovasi untuk membawa produk baru ke pasar. Merek unggulan kami adalah Imboost,” ucap Cooey.
Lebih lanjut dia menyebutkan, Imboost merupakan salah satu contoh merek yang sukses, terutama dalam kategori daya tahan tubuh. Imboost adalah salah satu merek paling bernilai di industri farmasi dalam hal pendapatan dan telah bertumbuh rata-rata 25 persen per tahun selama tujuh tahun terakhir.
“Pertengahan 2020, karena konsumen yang dilayani berada dalam kondisi waspada pandemi Covid-19, Imboost bertumbuh lebih dari 100 persen,” ungkapnya.
Pada kesempatan yang sama, Director & Head of Investment Banking IndoPremier, Rayendra L Tobing mengatakan, bersamaan dengan pelaksanaan IPO, SOHO juga akan menerbitkan saham baru dalam rangka pelaksanaan Management Incentive Program, konversi waran dan konversi convertible notes.
Sehingga, kata Rayendra, secara keseluruhan saham yang akan dikeluarkan SOHO sebanyak 553.290.122 saham. SOHO akan memiliki kapitalisasi pasar sebesar Rp2,3 triliun.
Dia menyebutkan, industri farmasi di Indonesia memiliki potensi pertumbuhan yang sangat besar dan didukung oleh prospek pertumbuhan ekonomi yang stabil, profil demografi yang mendukung dan adanya dukungan pemerintah dalam pengembangan industri.
Komentari tentang post ini