JAKARTA-PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) mengaku, rencana pemenuhan ketentuan jumlah saham yang beredar di publik (free float) minimal 7,5 persen masih berada di fase evaluasi.
“Kami masih ada waktu dua tahun kalau tidak salah. Dua tahun itu akan berakhir di awal tahun 2024. Jadi saat ini kami memang masih melakukan evaluasi,” kata Direktur Utama SUPR, Juliawati Gunawan Halim saat Public Expose Insidentil secara virtual, Jumat (5/5).
Perlu diketahui, hingga akhir Kuartal I-2023, jumlah saham SUPR yang dimiliki publik hanya 0,04 persen atau setara dengan 480.044 lembar.
Sedangkan sebesar 99,96 persen dikuasai oleh pemegang saham pengendali, yaitu PT Profesional Telekomunikasi Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, Juliawati mengklaim bahwa pihaknya optimistis bisa mencapai target laba bersih sekitar Rp800 miliar sampai Rp900 miliar, kendati capaian di Kuartal I-2023 melorot 17,53 persen (year-on-year) menjadi Rp209,81 miliar.
Sementara itu, lanjut dia, pendapatan untuk sepanjang 2023 bisa sekitar Rp1,8 triliun hingga Rp1,9 triliun.
Komentari tentang post ini