JAKARTA-PT PLN (Persero) meningkatkan penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) sebagai pemasok listrik dalam rangka mengurangi polusi di Jakarta, terutama menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN di Jakarta pada 5-7 September mendatang
“Khusus untuk Jakarta ini, listrik kami tingkatkan yang berbasis pada gas. Listrik yang digunakan untuk KTT ASEAN ini ada dari PLTGU Muara Karang, PLTGU Muara Tawar, dan PLTGU Priok,” kata Direktur Utama (Dirut) PLN Darmawan Prasodjo, saat Apel Siaga Kelistrikan KTT ASEAN, di Istora Senayan, Jakarta, Kamis (31/08/2023).
Darmawan menambahkan, PLN juga akan menggunakan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT).
“Listrik yang digunakan ini adalah listrik yang jauh lebih bersih sehingga dampak terhadap polusi bisa diminimalisir,” ujarnya.
Selain itu, untuk mengurangi dampak polusi, kata Darmawan, pihaknya juga akan mengurangi daya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.
“Tentu saja ada satu pembangkit yang saat ini kami turunkan yaitu PLTU Suralaya, ini demi menjaga agar tingkat polusi udara di Jakarta bisa segera membaik,” ujarnya.
Untuk mendukung pelaksanaan KTT ke-43 ASEAN, Darmawan menyatakan bahwa pasokan tenaga listrik dari PLN telah siap untuk memenuhi kebutuhan kegiatan berskala internasional itu.
“Kami langsung mempersiapkan suatu sistem listrik yang tanpa kedip artinya disiapkan dengan UPS-nya, penyulangnya juga berlapis, dengan pasokan listrik yang jauh lebih andal sehingga sudah dipastikan setiap venue untuk KTT ASEAN ini sudah siap dari sistem ketenagalistrikannya,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan terhadap KTT ke-43 ASEAN, PLN telah menyiapkan sistem tenaga listrik dengan daya mampu sebesar 8.734 megawatt, beban puncak 5.550 megawatt, serta cadangan daya 3.184 megawatt untuk memasok listrik Jakarta selama pelaksanaan KTT.
Komentari tentang post ini