“Realisasinya mencapai 22,8 juta butir atau 130,3 persen melebihi target. Ini secara langsung mengurangi produksi DOC FS sebanyak 21,6 juta ekor setara dengan daging ayam broiler pada bulan April sebanyak 23,8 ribu ton,” kata Ketut.
Sementara itu, Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono menjelaskan selama bulan Maret telah terealisasi penyaluran telur tetas sebanyak 4,5 juta butir atau 45 persen dari target 10 juta butir, setara dengan pengurangan DOC FS sebanyak 3,6 juta ekor atau setara dengan daging ayam broiler sebanyak 4.000 ton.
Berdasarkan potensi produksi, hasil cutting HE umur 19 hari dan tunda setting pada bulan Maret, terealisasi pengurangan Day Old Chicken Final Stock (DOC FS) sebanyak 25,3 juta ekor atau setara dengan daging ayam broiler sebanyak 27,9 ribu ton.
Implementasi kebijakan tersebut menjadikan potensi produksi daging ayam broiler bulan April sebanyak 340.900 ton.
“Dengan perkiraan kebutuhan daging pada bulan April sebanyak 291,2 ribu ton, maka masih ada surplus sebanyak 49,7 ribu ton. Surplus ini akan sangat baik untuk dijadikan cadangan pangan terutama saat ada wabah COVID-19 ini,” kata Sugiono.