Dalam kesempatan itu, Ganjar menyinggung pelarangan pentas seni yang dilakukan seniman sekaligus budayawan Butet Kartaredjasa, karena dalam pentas-pentas panggungnya kerap mengeritik pemerintah.
“Akhirnya lokasi pentasnya dipindahkan ke Yogya, ternyata benar isinya mengkritik pemerintah semua. Itulah fungsi kritik, agar penguasa diingatkan, agar penguasa bisa mengasah rasa, sehingga menjadi peka dan tidak menjadi pekok (keras kepala),” sindir Ganjar.
Dengan seni, dengan budaya, dengan kepekaan yang kita miliki, lanjut dia, maka Insyaallah tidak akan menjadi pekok.
Komentari tentang post ini