“Apabila revisi PP tersebut diundangkan tahun 2023, kemungkinan anggaran pembangunan irigasi tersier baru ada pada tahun 2024. Kami saat ini sudah mulai mendesain jaringan irigasi tersier DI Tapin, sehingga kami bisa mulai membangunnya segera setelah dana fisiknya keluar,” jelasnya.
Selain mendukung sektor pertanian, Bendungan Tapin juga memiliki potensi pariwisata. Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BWS Kalimantan III Selo Bhuwono Kahar mengatakan untuk selanjutnya direncanakan akan ada pengembangan kawasan di Bendungan Tapin untuk pariwisata.
“Nantinya pengembangan kawasan Bendungan Tapin akan difokuskan untuk bisa menjadi kawasan pariwisata atau tempat berkumpul baru bagi masyarakat setempat. Landscape di sekitar bendungan akan ditata dan mungkin bisa ditambahkan taman budaya yang sesuai dengan adat setempat,” kata Selo.***
Komentari tentang post ini