Sementara itu, Direktur Bisnis MTEL Noorhayati Candrasuci mengatakan, pembangunan jaringan fiber optik pada 2022 akan menelan dana hingga Rp1 triliun.
“Total investasi sekitar Rp500 miliar hingga Rp1 triliun. Dananya dari hasil penawaran umum perdana saham (initial public of fering/IPO) tahun lalu,” tutur Noorhayati.
Adapun, Direktur Investasi sekaligus Corporate Secretary MTEL, Hendra Purnama mengatakan, tahun ini MTEL menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 10-11% dibandingkan tahun lalu yang masing-masing sebesar Rp6,87 triliun dan Rp1,38 triliun.
MTEL juga menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp9,9 triliun untuk tahun ini.
Dana tersebut akan digunakan untuk pengembangan bisnis secara organik seperti pembangunan menara atau tower baru, penguatan kolokasi menara, hingga pembangunan jaringan fiber optik.
Sebagian dana capex, lanjut Hendra, akan dipakai untuk pengembangan inorganik seperti pembelian atau akuisisi menara.
“Tahun ini kami me-nargetkan akuisisi sekitar 3.000 tower sebagai bagian dari pengembangan inorganik,” ungkap Hendra.
Komentari tentang post ini