MTEL yang baru melantai di bur-sa pada 22 November 2021, berhasil membukukan laba bersih 2021 sebesar Rp1,38 triliun atau melesat 129,4%.
“Hal ini menandakan MTEL memiliki profitabilitas yang tinggi dan dapat mengembalikan value dari investasi shareholders,” ujarnya.
Hendra mengungkapkan, laba bersih MTEL pada 2021 ditopang oleh pertumbuhan organik dan anorganik melalui strategi sales yang agresif.
Terbukti, sepanjang tahun 2021, MTEL telah menambah sebanyak 796 tower dan 2.376 tenant secara organik.
Selain itu, lanjut Hendra, MTEL juga melakukan strategi pertumbuhan anorganik yang agresif melalui akuisisi menara Telkomsel sebanyak 8.139 menara dan 8.215 tenant, serta konsolidasi aset menara Telkom sebanyak 798 menara dan 1.432 tenant. (lek)
Komentari tentang post ini