JAKARTA – Kalangan DPR masih ragu penggunaan mata uang China, Renminbi (Yuan) dalam transaksi perdagangan internasional.
Alasannya dunia masih kuat menggunakan dolar AS sebagai standar perdagangan dunia.
“Ya, mungkin yang dimaksud Presiden Jokowi itu jika berdagang dengan China. Tapi kalau berdagang dengan negara lain, ya masih pakai dolar AS,” kata anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Partai Nasdem, Donny Imam Priambodo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Menurut Donny, penggunaan Renminbi saat ini masih dalam transaksi terbatas. Kalau dunia sudah menerima Renminbi, maka tidak ada masalah.
“Memang hak Indonesia menggunakan mata uang apa saja, tapi masalahnya kurs yang dipakai berdagang masih tergantung dengan negara mana yang jadi mitra dagang,” tambahnya.
Saat ini, kata legislator dari Dapil III Jawa Tengah, global masih menggunakan dolar sebagai mata uang dunia.
Buktinya IMF dan World Bank belum merekomendasikan Renminbi.
“Lembaga keuangan dunia itu saja belum meresmikan Yuan jadi salah satu mata uang dunia. Artinya dunia belum mau menggunakan Yuan,” jelasnya.
Komentari tentang post ini