Mahasiswa jurusan Teknik Elektro ITS ini mengungkapkan, inovasi yang ia ciptakan bersama timnya ini juga dapat menekan pengeluaran biaya gaji karyawan dalam suatu perusahaan. “Pembuatan keset ini tidak hanya untuk rumah tangga, tapi juga untuk perusahaan. Dengan begitu, teknologi ini dapat mengurangi jumlah cleaning service yang bekerja pada perusahaan tersebut,” jelasnya.
Dalam menciptakan keset serbaguna ini, Rizky dan timnya tidak bekerja sendiri. Demi kelancaran dalam proses pembuatan, mereka sengaja menggandeng salah satu bengkel yang terletak di daerah Semolowaru, Surabaya. Hal ini dilakukan karena ada beberapa kendala terkait pembuatan keset serbaguna ini.
Salah satu kendala yang dipaparkan Rizky adalah kendala dalam mengoptimalkan kinerja keset ini. “Dalam pembuatannya, kami mengalami kesulitan dalam meningkatkan daya hisap debu pada keset ini. Selain itu, kami juga kesusahan dalam membuat konstruksi mekaniknya,” ungkap Rizky.
Meski menemukan berbagai kendala, Rizky dan timmnya akhirnya berhasil menciptakan Doormatics. Selanjutnya, keset serbaguna yang membutuhkan daya listrik sekitar 380 watt ini akhirnya mampu membawa Rizky dan timnya ke tahap selanjutnya. “Setelah berhasil membuat alat ini, kami akhirnya mampu lolos mengikuti Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-27,” ungkapnya bangga. (LITA)