JAKARTA-PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) membukukan pembiayaan sebesar Rp9,0 triliun tumbuh 23,7 persen dibandingkan periode sebelumnya Rp7,3 triliun.
“BTPN Syariah berhasil menjaga non performing financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah di posisi 1,36 persen,” kata Direktur Kepatuhan BTPN Syariah Arief Ismail dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Kamis, (5/3/2020)
Dijelaskan, selain karena fokus menggarap segmen prasejahtera produktif, pertumbuhan positif ini turut ditopang oleh digitalisasi di setiap lini proses yang dimulai sejak 2018, baik di kantor pusat maupun di lapangan.
Bank juga telah merancang proses otomatisasi yang mudah untuk mendukung produktivitas tim di lapangan dalam melayani nasabah. Selain itu, digitalisasi juga mampu mengoptimalkan fungsi jaringan kantor.
Sehingga selama 2019, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional tercatat turun menjadi 58,1 persen, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 62,4 persen.
Komentari tentang post ini