Wamildan mengaku penurunan harga tiket pesawat Garuda Indonesia Group telah memperhitungkan secara seksama dengan memperhatikan proyeksi pertumbuhan penumpang pada libur akhir tahun.
Selama periode musim puncak liburan akhir tahun berlangsung, Garuda Indonesia Group memproyeksikan pengoperasian sedikitnya 8.199 frekuensi penerbangan. Itu didukung oleh kesiapan 94 armada yaitu 58 armada dari Garuda Indonesia dan 35 armada dari Citilink.
“Dengan berlakukannya penurunan harga tiket ini, kami optimistis volume penumpang akan tumbuh positif yang tentunya akan berdampak langsung terhadap kinerja pendapatan Garuda Indonesia,” imbuhnya.***
Komentari tentang post ini