Pasalnya pembentukan holding ini adalah profit oriented, sebab kalau tidak menghasilkan keuntungan bagi negara, percuma saja. “Jadi jangan sampai membebani negara. Karena itu, Dirigent-nya (Meneg BUMN) harus bisa memberikan arah yang jelas, alias clear direction,” paparnya.
Dengan cara itu, holding tidak saling memakan pasar antar BUMN. Karena kita menginginkan masing-masing BUMN memiliki kekhususan, sehingga ada keunggulan yang mereka miliki. “Contohnya Pelni yang awalnya sekedar transportasi laut, banyak mengangkut penumpang kelas menengah ke bawah, bukan berarti tidak boleh mengembangkan pariwisata ke depan,” ucap Legislator asal Bali. ***
Komentari tentang post ini