Apalagi, lanjut Nando, dalam rapat kerja saat ini ada Dirjen Perdangan internasional, sehingga ancaman kebangkrutan industri tekstil ini bisa dicarikan solusinya.”Jadi pak tolong sekali ini aspirasi dari dapil saya, yang sebagin besar industri tekstilnya mau ambruk, apalagi perusaahan-perusahaan besar tekstil ini menampung sekitar 20.000 karyawan. Kalau mereka bangkrut, semua berapa ratus ribu kartaywan yang terlantar,” terangnya.
Sementara perusahaan tektil menengah, sambung Anggota Fraksi Golkar, permasalahannya itu terletak pada derasnya produk tekstil ilegal dan selundupan yang masuk ke Indonesia.”Barang ilegal dan selundupan ini harus segera diatasi oleh pemerintah, jadi perketat pengawasan di lapangan,”pungkasnya. ***
Komentari tentang post ini