LUMAJANG–Anggota Komisi VI DPR RI, Fraksi (Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Amin Ak mempertanyakan langkah PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang mengurangi jadwal Kereta Api (KA) Argo Parahyangan Rute Bandung-Jakarta secara drastis.
Terungkap, pemangkasan jadwal ini demi menyelamatkan Kereta Cepat Whoosh yang belakangan sepi penumpang.
Sebagaimana diakui pihak PT KAI, jumlah perjalanan KA Argo Parahyangan mencapai 14 perjalanan dalam sehari.
Namun per 2024 berkurang menjadi 6 perjalanan sehari untuk rute Stasiun Gambir-Bandung dan sebaliknya.
“Kebijakan ini janggal. PT KAI berdalih pengurangan jadwal demi strategi bisnis. Namun mengapa jadwal yang dihilangkan adalah jadwal-jadwal pada jam sibuk (peak hours) yang semestinya dipertahankan,” tanya Amin.
Anggota DPR RI dari Dapil Jawa Timur IV yang meliputi Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember juga menyoroti kebijakan sepihak tersebut yang terkesan mendadak dan tanpa perencanaan matang.
Buktinya banyak penumpang yang sudah memesan tiket jauh-jauh hari harus gigit jari karena perjalanannya dibatalkan.
Kebijakan tersebut juga membuat terjadi penumpukan penumpang pada jam-jam padat penumpang.
“Sulit untuk tidak mengatakan bahwa Argo Parahyangan dikorbankan untuk menyelamatkan kereta cepat Whoosh yang sepi penumpang,” tegasnya. Minggu (05/02/2024).
Di sisi lain, Whoosh sendiri menurunkan harga tiket secara drastis dari Rp250 ribu menjadi Rp150 ribu.
Padahal dengan harga tiket Rp250 ribu dan asumsi jumlah maksimal penumpang 30 ribu per hari, secara hitungan bisnis membutuhkan waktu lebih dari satu abad untuk balik modal (break event point).
“Secara hitung-hitungan bisnis, dengan biaya dari APBN, utang ke China Development Bank (CBD) dan beban bunganya sebesar 3,4% per tahun ditambah beban operasional yang cukup tinggi, biaya investasi KCJB sulit untuk balik modal,” bebernya.
Komentari tentang post ini