Oleh: Saiful Huda Ems
Framing politik yang menonjolkan kesabaran Capres Prabowo Subianto saat diserang oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo di acara Debat Capres III Minggu (7 Januari 2024) merupakan framing politik dari Tim Sukses Prabowo-Gibran yang sangat “bagus”.
Framing ini mampu membuat orang terharu bahkan mungkin bisa menitikkan air matanya karena iba pada Capres Prabowo.
Sebab bagaimanapun Prabowo merupakan Capres 2024 yang paling tua.
Saat ini Prabowo hampir memasuki usia 73 tahun dan memiliki riwayat berkali-kali kalah saat mengikuti kontestasi Pilpres demi Pilpres (Pilpres 2004 hingga Pilpres 2024).
Strategi framing politik seperti itu nampaknya harus dibuat oleh Tim Sukses Capres/Cawapres Prabowo-Gibran untuk menutupi kekalahan telaknya Capres Prabowo di acara Debat Capres III.
Jujur, begitu hebatnya framing politik yang menonjolkan sisi usia dan kesabaran Prabowo tersebut, yang kemudian diviralkan di banyak sosial media khususnya di Instagram.
Hal ini sempat membuat saya berkali-kali menundukkan kepala, dan sangat terasa berat untuk menulis opini demi opini yang hendak menjelaskan betapa Capres Prabowo di acara debat malam itu kalah dan babak belur oleh serangan argumen yang berbasis data dan fakta dari Capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Politik memang suatu hal yang sangat rumit dan misterius, karena dalam politik penjahat bisa disulap menjadi pahlawan dan pahlawan bisa disulap menjadi penjahat, tergantung di tangan siapa “Drama Politik” itu dibuat dan dimainkan.
Komentari tentang post ini