“Namun kita bisa breakdown dulu pada aspek dan sisi mana kita akan mulai. Dari kementerian tentu tidak pernah berhenti melakukan upaya upaya peningkatan melalui berbagai program kerja dan pembukaan peluang-peluang baru,” ujarnya.
“Kami rasa dengan adanya banding dengan negara agraris lain akan sangat bisa memberikan masukan kritis terutama pada aspek teknologi pertanian yang bisa kita adaptasi,” ungkap Suwandi.
Dalam paparanya, Denny Abdi mengungkapkan perubahan iklim, industrialisasi, kekeringan, berkurangnya pasokan air bersih, polusi, dan kenaikan permukaan laut berpotensi merusak pembangunan pertanian modern yang sedang berlangsung di Vietnam.
“Perubahan iklim, kenaikan permukaan laut, dan penurunan lahan pertanian, menjadikan adanya kebutuhan mendesak untuk meningkatkan teknologi pertanian dan mengadopsi Climate Smart Agriculture (CSA). Oleh karena itu, orientasi perkembangan teknologi pertanian di Vietnam lebih ke arah kendali terhadap kondisi alam, khususnya proteksi dan prevensi terhadap potensi bahaya yang akan datang,” ungkap Denny.
Komentari tentang post ini