Wikan menambahkan, pelatihan yang diselenggarakan oleh industri yang memiliki reputasi besar memberikan keuntungan besar bagi SMK.
Sebab, selain diajar oleh guru-guru, para siswa juga diajar oleh para ahli dari industri-industri ternama atau industri yang memiliki reputasi internasional seperti Huawei.
Ini juga selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo yang terus mendorong dan menyemangati seluruh ekosistem untuk terus berinovasi agar menjadi negara maju, dengan salah satunya melalui pengembangan pendidikan vokasi yang didukung oleh pelaku industri lewat kolaborasi-kolaborasi yang sinergis.
Sementara itu Agung Hardjono, Tenaga Ahli Utama Kedeputian Pembangunan Manusia, Kantor Staf Presiden mengatakan arahan Presiden sangat jelas menyikapi pesatnya perkembangan teknologi bahwa negara ini jangan menjadi smart digital user tapi harus mampu mencetak smart digital spesialis dan smart digitalpreneur yang andal dan mampu mengembangkan kewirausahaan yang membuka lapangan kerja di dalam negeri.
“Dalam evaluasi revitalisasi pendidikan dan pelatihan vokasi baru-baru ini di bulan Agustus, Presiden mendorong munculnya lembaga-lembaga pelatihan kerja seperti antara lain programming atau coding melalui kerja sama antara Pemerintah dengan swasta, khususnya industri,” imbuhnya.
Komentari tentang post ini