TANGERANG- Proses reklamasi pantai Dadap sampai Sungai Taang yang berlangsung hingga saat ini, membuat rezeki nelayan yang mengantungkan hidupnya dilaut seret.
Kondisi serupa juga dialami pengepul atau bos-bos ikan local yang turut merasakan pahitnya usaha perikanan di Pantai Utara Tangerang, Banten.
Kini semuanya mulai menjerit.
Beberapa nelayan yang ditemui beritamoneter.com mengaku kesulitan ekonomi. Hal ini terjadi karena hasil tangkapan ikan tidak seperti dulu lagi.
Padahal, Indonesia sebagai negara maritim, menjanjikan hasil kekayaan laut yang melimpah.
Namun potensi laut ini tidak menjanjikan lagi.
“Tidak saja nelayan, dalam rente bisnis perikanan skala mikro dikenal peran pengepul, yang siap memborong hasil tangkapan para nelayan juga terkena dampaknya,” ujar Sarman di rumahnya di Kampung Baru Dadap, Minggu (24/4).
Sarman yang juga pengepul spesialis kepiting rajungan ini mengaku, sekarang paling banyak hanya bisa mendapatkan 50 kilo gram rajungan hasil tangkapan nelayan.
“Sebelum ada reklamasi, hasil tangkapan nelayan banyak, setiap hari 4 sampai 5 kuintal rajungan bisa saya beli dari nelayan,” katanya.
Komentari tentang post ini