Selain itu, juga dilakukan penyusunan dan pengembangan materi literasi keuangan serta diseminasi materi literasi keuangan melalui edukasi keuangan dalam berbagai bentuk kepada berbagai komunitas termasuk anak dan pemuda yang bersifat informal di berbagai daerah di Indonesia.
Dari sisi inklusi keuangan, beberapa upaya yang dilakukan antara lain implementasi program Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) dengan target pelajar, Kampanye Ayo Menabung, dan program bank mini di sekolah.
Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK pada 2016 mencatat Indeks Literasi sebesar 29,7% dan Indeks Inklusi: 67,8%. Angka itu meningkat dibandingkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan OJK pada 2013, yaitu Indeks Literasi 21,8% dan Indeks Inklusi 59,7%.
OJK akan terus melanjutkan dan mengembangkan berbagai program dan kebijakan di bidang inklusi keuangan, melalui peningkatan kegiatan bidang edukasi dan literasi keuangan serta perlindungan konsumen. “Penghargaan ini menunjukkan program dan kebijakan di bidang edukasi dan perlindungan konsumen sudah berjalan sesuai arah yang diharapkan. Kami optimistis target Pemerintah inklusi keuangan 75 persen pada 2019 akan tercapai,” kata Anggota Dewan Komisioner bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S Setiono.
Komentari tentang post ini