JAKARTA-Duta Joko Widodo mengecam keras tindakan pemasangan segel di pintu ruang kerja Wakil Komisaris PT Pertamina (Persero) Arcandra Tahar yang dilakukan Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB).
Tindakan FSPPB ini bisa menjadi yurisprudensi untuk BUMN lain. Maka negara dalam hal ini tidak boleh kalah. “Serikat Pekerja seharusnya independen dan tidak larut dalam konflik kepentingan yang terjadi,” ujar Kordinator Nasional Duta Joko Widodo, Joanes
Joko di Jakarta, Selasa (7/3).
Oleh karena itu pihak yang berwenang diminta untuk memeriksa para pelaku untuk mencari motif di balik penyegelan tersebut.
Duta Joko Widodo mensinyalir bahwa tindakan yang dilakukan FSPPB bukan akibat tapi memang sengaja didesain oleh pihak-pihak yang selama ini diuntungkan dengan “Bancakan” yang terjadi di Pertamina. “Sudah bukan rahasia lagi bahwa bisnis migas di Pertamina adalah benang kusut melibatkan banyak kepentingan. Dan saat ini pemerintah sebagai pemilik modal sedang mengurai benang kusut tersebut dengan mewujudkan reformasi tata kelola perusahaan yang baik,” katanya.
Komentari tentang post ini