JAKARTA – Bank Indonesia (BI) sebenarnya memiliki ruang yang cukup untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI rate yang saat ini berada di level 7,50%.
Koreksi terhadap suku bunga acuan ini bisa dilakukan, apalagi sejumlah data makro ekonomi domestik sudah mulai membaik.
Karena itu tingkat BI Rate seharusnya saat ini berada pada kisaran 2,5-3,5%.
“Laju inflasi relatif dapat dikendalikan. Kalau harga barang-barang tidak naik maka inflasi tahun depan bisa tetap di kisaran 4 persen. Jadi tren inflasi itu akan terus rendah tergantung dari kinerja pemerintah,” kata Ekonom senior Raden Pardede saat ditemui dalam acara DBS Asian Insights Conference 2015 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Selasa (24/11).
Menurut Raden, dari indikator makro ekonomi sangat memungkinkan BI Rate dipatok rendah.
Hal ini guna mendukung kegiatan ekonomi nasional.
Sebab tingkat suku bunga yang tinggi dikhawatirkan akan menahan laju pertumbuhan ekonomi.
Padahal, pemerintah menargetkan ekonomi tumbuh sebesar 5,8 persen pada tahun ini.