JAKARTA-Presiden Joko Widodo meminta agar APBN tahun 2019 difokuskan pada pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM). Presiden Jokowi menegaskan bahwa “setelah tahapan besar yang pertama, yaitu infrastruktur, kita masuk ke tahapan besar kedua, investasi di bidang sumber daya manusia” (Rapat Kabinet, 9/4).
Ekonom Universitas Hasanuddin, Muhammad Syarkawi Rauf yang juga ketua KPPU 2015 – 2018, mendukung upaya pemerintah untuk moving to higher gear (pindah ke gigi lebih tinggi) dengan shifting prioritas pembangunan dari infrastruktur ke SDM. Hal ini penting mengingat tuntutan kompetensi SDM di lingkungan kerja juga berubah sangat signifikan dalam beberapa waktu ke depan.
Namun demikian, Ekonom Unhas, Muhammad Syarkawi Rauf yang bertindak sebagai pembicara dalam acara KAHMI Economic Forum mengenai Evaluasi Perekonomian 2018 dan Outlook 2019, menyatakan pengembangan SDM saja belum cukup tetapi harus juga disertai oleh dukungan pemerintah untuk inovasi teknologi melalui penelitian dan pengembangan. Sehingga dalam lima tahun ke depan, alokasi anggaran pemerintah juga akan diarahkan untuk mendukung kegiatan penelitian dan pengembangan serta hilirisasi hasil riset sehingga sinergis dengan sektor industri.
“Kami mendukung upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk bergeser dari revolusi sisi supply tahap pertama yang memprirotaskan pembangunan infrastruktur ke revolusi sisi supply tahap kedua yang fokus pada pembangunan SDM dan pengembangan teknologi”, Ujar Syarkawi, Rabu, 12 Desember 2018.
Selama ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak dilihat dari sisi permintaan (deman side), yaitu belanja pemerintah, konsumsi rumah tangga, ekspor-impor, dan investasi. Padahal, perubahan pada sisi supply (produksi) juga sangat mendasar, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan teknologi, peningkatan kualitas SDM, dalam hal ini kesesuaian antara keterampilan SDM dengan kebutuhan dunia kerja.
“Pemerintah sudah sukses melaksanakan revolusi pertama (revolusi sisi supply) dengan memperbaiki konektifitas antar pulau, antar daerah dalam satu pulau dan konektifitas dengan negara lain. Hal ini tercermin pada peringkat logistic performance index yang mengalami perbaikan dari peringkat 63 tahun 2016 menjadi peringkat 46 tahun 2018. Saatnya pemerintah untuk bergeser ke revolusi kedua yang memprioritaskan pengembangan SDM dan inovasi teknologi” ujar Syarkawi dalam acara KAHMI Economic Forum di Kantor KAHMI, Jakarta, Rabu, (12/12).
Komentari tentang post ini