JAKARTA – Chief Economist PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Andry Asmoro mengatakan persaingan likuiditas yang terjadi di industri perbankan akan semakin mengetat dengan berlomba-lomba mendapatkan dana murah dari masyarakat.
“Kalau kita bicara liquidity (likuiditas), last statement (pernyataan terakhir) kami adalah tentu saja persaingannya akan semakin ketat,” kata Andry dalam acara “Economic Outlook 2025” kepada ANTARA di Jakarta, Selasa (4/2).
Andry mengategorikan tiga pola persaingan likuiditas. Pertama, persaingan likuiditas antar-bank yang masuk dalam Kelompok Bank Berdasarkan Modal Inti (KBMI) IV, sejalan dengan pertumbuhan kredit yang relatif kencang pada bank dalam kelompok ini.
Kedua, persaingan likuiditas antara bank KBMI IV versus bank KBMI III atau yang berada di bawahnya. Kemudian yang ketiga yaitu persaingan likuiditas antara perbankan dengan regulator melalui produk Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
“Jadi saya rasa itu tantangannya (persaingan likuiditas di perbankan),” ujar Andry.