Dia menegaskan, kebijakan PPKM Darurat ini benar-benar memukul daya beli rakyat.
Karena itu, dia meminta pemerintah stop membuat kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
“Kasihan rakyat menengah-bawah yang jelas berbeda dengan para ASN dan apparat negara yang setiap bulan cost of livingnya sudah terjamin dibayar oleh APBN yang sebenarnya itu juga disediakan atau disetor oleh masyarakat pembayar pajak seluruh Indonesia,” jelasnya.
Sasmito menyarankan kalau memang pemerintah konsekwen mencegah lonjakan positif Covid-19 maka ambilah kebijakan dengan tegas.
Misalnya pemerintah mulai 3 Juli hingga 20 Juli 2021 harus tetapkan Lokcdown secara transparan.
“Jangan buat kebijakan abu-abu seperti sekarang ini,” imbuhnya.
Dia berharap pemerintah harus konsekwen juga mencukupi kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari selama 17 hari paska impelementasi PPKM Darurat ini.
“Seluruh rakyat Indonesia tinggal di rumah, biar sehat dan selamnat akan disediakan sembako gratis dari negara,” terangnya.
Itu baru tanggungjawab public dijamin negara dengan tegas dan jelas dengan pertanggungjawaban keuangan negara di cover oleh APBN sebagai pos Anggaran Tak Terduga (masukan dalam contingencies factor).
Komentari tentang post ini