JAKARTA-Bank Indonesia (BI) diprediksi akan mempertahankan BI rate pada level 7,5%.
Alasannya, gerak ekonomi makro mulai membaik, baik itu inflasi maupun perdagangan.
“Kalau melihat data dalam negeri kemungkinan BI Rate akan dipertahankan,” kata Ekonom David Sumual di Jakarta, Rabu,(11/12).
Sepertti diketahui, Dewan Gubernur Bank Indonesia akan melakukan rapat pada Kamis 12 Desember 2013 guna merespon perkembangan ekonomo terkini.
Menurut Davis, data makro ekonomi positif mulai dari surplus perdagangan US$ 42 juta pada Oktober 2013 dan inflasi November 2013 sebesar 0,12%.
Karena kemungkinan inflasi akan di bawah 9% dari target inflasi BI dan pemerintah pada 2013.
David tak membantah sentimen eksternal yaitu langkah bank sentral Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi program stimulus moneternya (tapering) akan menjadi perhatian BI.
Apalagi melihat data ekonomi AS membaik.
Lebih jauh kata David, saat ini ketidakpastian masih tinggi.
Oleh karena itu, David melihat ada kemungkinan BI akan menaikkan BI Rate sekitar 25 basis poin (bps).
Komentari tentang post ini