BANYUWANGI-Peran industri ekonomi kreatif menjadi harapan baru bagi kemajuan perekonomian Indonesia di tengah kondisi perekonomian global yang penuh dengan tantangan perubahan.
“Pemerintah sangat mengandalkan peran industri ekonomi kreatif demi kemajuan perekonomian Indonesia, terutama agar dapat bersaing di pentas global,” ujar Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono saat memberikan sambutan pada acara Festival Batik Banyuwangi 2019, di Banyuwangi, Sabtu (23/11).
Berdasarkan data dari Bekraf, Indonesia termasuk ke dalam negara dengan industri ekonomi kreatif yang berperan cukup besar dalam perekonomian. Pada tahun 2016 kontribusi industri ekonomi kreatif Indonesia mencapai 7,44% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Sementara industri ekonomi kreatif Amerika Serikat mencapai 11,2% dan Korea Selatan 8,67% dari total PDB.
Cabang industri ekonomi kreatif yang paling berkontribusi adalah kuliner, fesyen dan kriya. “Industri fesyen yang saya lihat malam ini membuktikan bahwa visi Pak Presiden yang menginginkan ekonomi kreatif dapat menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia, mudah-mudahan dapat terwujud,” tutur Susiwijono.
Susiwijono optimis bahwa Indonesia dapat merajai industri ekonomi kreatif dalam cabang fesyen, terutama dengan batik. “Batik bukan hanya bagian dari industri ekonomi kreatif saja. Lebih dari itu, batik adalah jati diri bangsa kita,” ujarnya.
Sekretaris Kemenko Perekonomian juga menyatakan bahwa Pemerintah pusat sangat mengapresiasi atas diselenggarakannya acara festival batik ini.
Komentari tentang post ini