JAKARTA-Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus membuat langkah strategis guna mendongkrak ekspor furnitur Indonesia yang sempat anjlok akibat lesunya ekonomi global. Data Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag menyebutkan total ekspor furnitur Indonesia selama periode Januari-Mei 2016 bernilai USD 716,7 juta atau menurun 5,9% dibandingkan periode yang sama pada 2015 yang mencapai USD 758,7 juta.
Direktur Jenderal PEN Kemendag Arlinda mengatakan salah satu upaya menaikkan volume ekspor furnitur Indonesia yakni dengan promosi. Termasuk, mengikuti pameran furnitur ternama di Eropa yang berlangsung pada 4-6 September 2016.
Dengan memanfaatkan penerapan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK), Kemendag mendukung penuh pengusaha furnitur luar ruang ramah lingkungan tampil pada SPOGA di Koln, Jerman. “SPOGA 2016 diharapkan mampu mendongkrak nilai ekspor furnitur. Ekspor Indonesia harus diupayakan terus-menerus agar meningkat,” papar Arlinda di Jakarta, Senin (5/9).
Arlinda menambahkan keputusan Inggris untuk berpisah dari Uni Eropa (Brexit) dapat berimbas negatif, mengingat Inggris merupakan negara tujuan ekspor furnitur terbesar Indonesia di pasar Uni Eropa (UE). “Produsen furnitur di dalam negeri harus mampu meningkatkan daya saing dan menambah pasar di negara Eropa lainnya,” ujarnya.
Komentari tentang post ini